Kamis, 26 Januari 2012

Hubungan Khas Antar Makhluk Hidup


Kehidupan semua makhluk hidup dapat berlangsung karena adanya
dukungan dari lingkungan sekitarnya. Hubungan tersebut saling
mempengaruhi satu sama lain. Hubungan khas antar makhluk hidup seperti
ini disebut simbiosis.
1. Hubungan Antarmakhluk Hidup
Dalam suatu lingkungan ada berbagai macam hubungan
antarmakhluk hidup. Ada hubungan yang saling menguntungkan dan
ada pula hubungan yang tidak saling menguntungkan. Untuk lebih
memahaminya, perhatikan uraian berikut ini.
a. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis lebah dengan bunga

Kamu tentu pernah melihat seekor lebah yang sedang hinggap
di atas bunga untuk menghisap madu. Pada waktu lebah hinggap di
bunga kaki-kaki lebah menyentuh serbuk sari bunga sehingga kaki
yang ditempeli serbuk sari tersebut akan menempel pada putik
apabila lebah bergerak di sekitar bunga. Serbuk sari kemudian
bertemu dengan putik maka terjadilah penyerbukan.
Setelah terjadi proses penyerbukan maka terjadilah proses
pembuahan. Kerjasama yang terjadi antara bunga dan lebah ini
disebut simbiosis mutualisme. Contoh lainnya adalah burung jalak yang memakan kutu di punggung kerbau.

b. Simbiosis Parasitisme
Ada kalanya hubungan antarmakhluk yang satu diuntungkan dan
yang lainnya dirugikan. Pernahkah kalian melihat tanaman tali putri
melilit pada tanaman pagar? Bagaimanakah keadaan induk tanaman
tersebut? Apakah mereka dapat tumbuh subur? Dapatkah kamu
menjelaskannya? Hubungan antar makhluk hidup yang salah satunya
dirugikan disebut simbiosis parasitisme. Contoh lainnya dapat kamu
temukan pada pohon mangga yang ditempeli benalu.
Benalu termasuk tumbuhan parasit, benalu hidup pada tumbuhan
atau makhluk hidup lain sehingga merugikan makhluk hidup yang
ditumpanginya. Tumbuhan yang ditumpangi benalu disebut tumbuhan
inang.
Benalu pada pohon belimbing


c. Simbiosis Komensalisme
Hubungan antarmakhluk hidup dimana yang satu diuntungkan
sedang yang lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan disebut
simbiosis komensalisme. Misalnya ikan hiu dengan ikan remora. Pada
saat ikan hiu memperoleh makanan sisa-sisa makanan tersebut
dimakan oleh ikan remora. Ikan remora mendapatkan keuntungan
dari ikan hiu. Sedangkan ikan hiu tidak dirugikan dengan ikan remora.
Ikan hiu dan ikan remora

2. Hubungan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
Suatu jenis burung yang buas memangsa ulat di pohon secara tidak langsung membantu tumbuhan yang daunnya menjadi makanan ulat. Apabila burung pemangsa jumlahnya berkurang maka jumlah ulat semakin banyak dan tumbuhan yang menjadi makan ulat menjadi berkurang. Dengan demikian, secara tidak langsung antara burung dengan tumbuhan terdapat bentuk saling ketergantungan. Pernahkah kamu melihat cacing tanah atau lubang di dalam tanah sehingga udara dapat masuk ke dalam rongga-rongga tanah? Kotoran cacing tanah akan menjadi humus yang diperlukan bagi tumbuhan. Sementara, daun-daun tumbuhan yang berjatuhan dan membusuk menjadi bahan makanan cacing tanah. Contoh di atas menunjukkan hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan ini disebut ekosistem. Tikus yang ada di sawah memakan padi. Semakin banyak jumlah tikus semakin banyak pula padi yang dimakan oleh tikus. Namun demikian, terdapat hewan yang terbiasa memakan tikus misalnya ular sawah. Ular sawah dapat mengurangi hama tikus. Makin banyak ular sawah maka makin berkurang populasi tikus sehingga hama berkurang. Hal ini tentu sangat menguntungkan petani yang menanam padi.

B. Rantai Makanan
Hubungan saling ketergantungan antar makhluk hidup dapat berupa
hubungan makan dan dimakan. Hubungan ini akan membentuk rantai
makanan. Perhatikan rantai makanan. Rumput dimakan oleh belalang. Kemudian belalang yang memakan
rumput akan dimakan oleh katak. Selanjutnya katak akan dimakan oleh ular. Peristiwa saling memakan tersebut merupakan bentuk interaksi antar makhluk hidup. Pada peristiwa makan dan dimakan tersebut, rumput berperan sebagai produsen karena dapat membuat makanannya sendiri. Belalang, katak, ular, dan elang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga disebut konsumen. Apabila elang mati dan membusuk akan menjadi humus yang menyuburkan tanah sehingga rumput akan tumbuh subur. Semua makhluk hidup yang mati apabila tidak dimakan oleh makhluk hidup yang lain akan diuraikan oleh bakteri atau jamur. Bakteri atau jamur disebut pengurai. Hasil penguraian tersebut bermanfaat bagi tumbuhan sebagai zat hara.
Rantai makanan


C. Jaring-Jaring Makanan
Dalam kehidupan sehari-hari, peristiwa makan dan dimakan tidak
sesederhana seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Rumput
sebagai produsen tidak hanya dimakan oleh belalang saja, tetapi juga dimakan oleh burung dan hewan lainnya. Ular tidak hanya memakan katak
saja tetapi juga memakan tikus, ayam, dan hewan lainnya. Sekumpulan rantai makanan ini saling berhubungan satu dan yang lainnya membentuk jaring-jaring makanan. Pada jaring-jaring makanan tersebut terdapat beberapa rantai makanan
kesimpulan
Jaring makanan

• Hubungan antarmakhluk hidup yang saling menguntungkan disebut simbiosis mutualisme.
• Hubungan antarmakhluk hidup yang salah satunya dirugikan disebut simbiosis parasitisme.
• Hubungan antarmakhluk hidup dimana yang satu diuntungkan sedang yang lainnya tidak diuntungkan atau       dirugikan disebut simbiosis komensalisme.
• Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan yang terjadi pada makhluk hidup.
• Jaring-jaring makanan adalah sekumpulan rantai makanan dalam suatu lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar